Nama : Shinta Bella Dwi Ayunda
NIM : 04010521035
Kelas : E2
Relasi
Komunikasi Interpersonal dan Relasi Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi
adalah proses penyampaian suatu informasi baik berupa gagasan, ide, atau
perintah dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang lain tersebut
dapat mengerti informasi yang disampaikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Diperlukan pemahaman tentang bentuk-bentuk komunikasi agar pesan yang
disampaikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dengan membedakan bentuk
komunikasi yang satu dan yang lain maka dengan mudah dapat menentukan sasaran
media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Menurut Onong
Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” membagi bentuk
komunikasi menjadi beberapa bagian, yakni :
a.
Komunikasi personal,
yang terdiri dari :
1. Komunikasi
intrapersonal (intrapersonal communication)
Proses penggunaan bahasa atau
pikiran antara diri sendiri. Pemahaman
diri pribadi berkembang sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam hidup kita.
Pengolahan informasi bisa melalui beragam proses antara lain berpikir, persepsi
dan memori. Komunikasi intrapersonal juga dapat diartikan sebagai proses
komunikasi yang terjadi di dalam diri individu internal aktivitas dari
komunikasi intrapersonal yang dilakukan manusia sehari-hari dalam upaya
memahami diri sendiri, diantaranya adalah berdoa, merenung, bersyukur,
introspeksi diri dengan meninjau perbuatan diri sendiri, dan berimajinasi
secara kreatif.
2. Komunikasi
interpersonal (interpersonal communication)
Proses penyampaian informasi atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi ini menghendaki informasi
atau pesan dapat disampaikan sehingga hubungan dapat terjalin di antara orang
yang berkomunikasi. Berkenaan dengan hal tersebut maka setiap orang diharuskan
memiliki keterampilan komunikasi interpersonal supaya dapat bergaul, berbagi
informasi, dan bekerjasama untuk bertahan hidup.[1]
Menurut Mulyana (2000: 73), dalam buku "Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar" menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang yang bertatap muka, memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal merupakan model komunikasi yang paling efektif, komunikasi interpersonal adalah komunikasi manusia memiliki hubungan paling erat.
Selanjutnya
menurut Rakhmad, terdapat beberapa tahap untuk membangun hubungan interpersonal
di antaranya yaitu:
a. Pembentukan hubungan
interpersonal, di mana pada tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan
yang ditandai dengan usaha kedua belah pihak dalam menggali secepatnya
identitas, sikap, dan nilai dari pihak lain. Apabila mereka ada kesamaan,
mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka merasa berbeda,
mereka akan berusaha menyembunyikan diri.
b. Peneguhan hubungan
interpersonal, untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal ini ada
empat faktor yang sangat penting diantaranya: keakraban, kontrol, respon yang
tepat, dan nada emosional yang tepat.
c. Pemutusan hubungan interpersonal, hal ini dapat terjadi apabila hubungan interpersonal terdapat sebuah konflik atau hubungan yang tidak sehat.[2]
Dalam
berelasi dengan orang lain, seseorang dapat saling memberi maupun menerima.
Salah satu hal yang dapat dilatih agar mampu membina hubungan positif dengan
orang lain adalah dengan memiliki kemampuan komunikasi intrapersonal dan
komunikasi interpersonal yang baik. Dengan memiliki kemampuan komunikasi dengan
diri sendiri (intrapersonal), maka akan memungkinkan seseorang untuk
memikirkan, menafsirkan, dan mengevaluasi apa yang sudah ataupun apa yang akan
dilakukannya. Hal ini akan mendukung seseorang saat melakukan komunikasi dengan
orang lain (interpersonal) karena seseorang akan memiliki kemampuan membaca
kebutuhan lawan bicaranya, menyampaikan ide pikirannya sesuai dengan situasi,
sekaligus memberikan respons yang tepat terhadap lawan bicaranya. Selain itu
juga mampu memiliki empati sekaligus percaya diri dalam berelasi. Diharapkan
dengan memiliki kemampuan komunikasi intrapersonal maupun interpersonal,
seseorang dapat menjalin hubungan yang positif dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya.[3]
Komunikasi intrapersonal lebih difokuskan kepada peranan diri sendiri dalam proses komunikasi. Ketika individu berkomunikasi dengan dirinya sendiri, proses tersebut dapat sepenuhnya disengaja (seperti mengatakan pada diri sendiri, "selera saya lumayan juga") atau tidak disengaja (seperti mengatakan pada diri sendiri, "saya sungguh bodoh"). Komunikasi intrapersonal adalah jantung dari kegiatan komunikasi seseorang, tanpa memahami diri sendiri akan sulit untuk memahami orang lain.[4] Sedangkan komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal yang baik perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka.
Daftar Pustaka
Rohinsa, M. (t.thn.). Perempuan Inspiratif:
Penjaga Negeri. Bandung: Ideas Publishing.
Hartanto, C. F. (2020). Manajemen. Sumatera
Utara: Sihsawit.
Joyo, R. (2022). Komunikasi Interpersonal
Pembimbing Kemasyarakatan. Yogyakarta: Ide Publishing.
West , R., & H. Turner, L. (2008). Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
[1] Cahya Fajar Budi Hartanto, Manajemen, Sihsawit, Sumatera Utara,
2020, hal. 49-50
[2] Rupiyan Joyo, Komunikasi Interpersonal Pembimbing Kemasyarakatan,
Ide Publishing, Yogyakarta, 2022, hal. 54&61
[3] Meilina Rohinsa, Perempuan Inspiratif: Penjaga Negeri, Ideas
Publishing, Bandung, hal.174
[4] Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Salemba
Humanika, Jakarta, 2008, hal.36
Komentar
Posting Komentar